Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk memperpanjang rute Kereta Api Cepat Whoosh Jakarta-Bandung hingga menjangkau ujung timur Pulau Jawa, yakni Banyuwangi.

Rencana ini disampaikan usai peresmian Stasiun Tanah Abang yang baru di Jakarta Pusat pada Selasa, sebagai jawaban atas pertanyaan media terkait keberlangsungan proyek Whoosh.

“Insya-Allah. Saya minta tidak hanya Surabaya, tapi sampai Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu, sekarang Banyuwangi,” ujar Presiden Prabowo dengan penuh semangat.

Infrastruktur Modern untuk Manfaat Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Presiden menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi modern seperti Whoosh tidak boleh berhenti di tengah jalan. Menurutnya, manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan jauh lebih besar dibanding beban finansial proyek.

“Pokoknya, enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun, tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung,” jelas Presiden.

Simbol Kerja Sama dan Transfer Teknologi

Proyek Whoosh juga menjadi simbol kerja sama antara Indonesia dan China, sekaligus sarana penting untuk transfer teknologi transportasi modern di dalam negeri.

“Yang penting kita kuasai teknologi. We are at an edge of best practice. Dan ingat, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok,” kata Presiden.

Tanggung Jawab Proyek dan Keuangan Negara

Menanggapi sorotan soal beban utang proyek, Presiden Prabowo menegaskan bahwa dirinya akan memikul penuh tanggung jawab atas keberlangsungan proyek Whoosh. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk mengelola proyek tanpa membebani APBN secara langsung.

“Sudahlah, saya sudah katakan, Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi, tidak usah ribut, kita mampu dan kita kuat,” tegasnya. Dikutip dari antaranews.com